Jakarta: Libur nataru telah usai, tapi kamu belum juga bisa pulang ke Magelang. Eits, tapi jangan khawatir, karena kamu bisa mengobati rindunya dengan kuliner khas Kota Sejuta Bunga ini.
Nah, salah satunya bisa kamu kreasikan kembali sup senerek. Sup ini dinamai sesuai bahan utamanya yaitu kacang senerek (kacang merah). Sejarah sup bening ini dapat dirunut agak jauh hingga zaman kolonialisme Belanda.
Konon, sup ini adalah hasil akulturasi kuliner Belanda saat zaman penjajahan. Tentara Belanda saat itu kerap memasak Snert Soup yaitu sup kacang polong dengan roti.
Namun karena lidah masyarakat lokal kesulitan mengucap snert, maka terciptalah istilah senerek dengan modifikasi bahan kacang polong diganti kacang merah ditambah sayuran bayam, wortel, seledri, bawang daun dan taburan bawang goreng.
Wah, bagaimana hasil masakan ENDEUSiast sendiri membuatnya di rumah? Yuk, dicoba dan jangan takut gagal ya, karena kamu bisa menyontek resep sup senerek dari Endeus TV di bawah ini.
Bahan sup senerek:
500 gr daging iga sapi, potong-potong
2 Lt air
3 sdm minyak goreng
3 cm kayu manis
2 butir cengkih
2 batang daun seledri, ikat simpul
2 batang daun bawang, iris 1 cm
200 gr wortel, iris-iris
200 gr kacang merah, rendam selama 4 jam
Bumbu, haluskan:
8 butir bawang merah
6 siung bawang merah
1 sdt merica butiran
½ sdt pala bubuk
Pelengkap:
Nasi putih
Bayam rebus
Bawang goreng
Cara membuat sup senerek:
1. Rebus daging iga bersama air dengan api sedang hingga mendidih, buang kotoran yang mengapung. Rebus dengan api kecil hingga cairan berkurang dan daging empuk. Sisihkan
2. Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu halus, kayu manis, cengkih, seledri dan daun bawang hingga harum
3. Masukkan bumbu tumis ke dalam panci daging, aduk. Tambahkan wortel dan kacang merah, masak hingga semua bahan matang. Angkat
4. Penyajian: Taruh nasi dan bayam rebus dalam mangkuk, siram dengan kuah sop panas beserta isiannya. Taburi bawang goreng, sajikan
Tips: Selain daging iga sapi, bisa juga digunakan bagian lagi seperti daging tetelan, sandung lamur, daging has, ataupun jeroan sapi.
(TIN)