Jakarta: Chef Juna dan Chef Renatta mempersembahkan restoran Antarasa yang memiliki makna antara-sayang di Puri Indah Mall, Jakarta Barat. Bertajuk Inspirasa, Antarasa menghadirkan tiga menu utama yang langsung dibuat oleh Chef Renatta, Chef Juna, dan Ibu Ray.
Mengambil filosofi from screen to plate, menu-menu yang disajikan terinspirasi dari serial dokumenter Youtube KISARASA yang menceritakan perjalanan kedua chef ini dalam mengulik sisi lain dari kekayaan kuliner Nusantara.
Antarasa Puri Indah Mall menyediakan sajian utama, yaitu Inspirasa. Inspirasa sendiri terdiri atas Short Ribs Konro dari Chef Juna, Tongseng Kambing dari Chef Renatta, dan Bebek Betutu dari Ibu Ray khas Bali.
Berikut penjelasan mengenai sajian nusantara yang disajikan oleh Antarasa, antara lain:
Contents
1. Bebek Betutu, dari Ibu Ray
Kata betutu berasal dari kata Tunu, yang berarti bakar dan Be, yang berarti daging. Sehingga, Bebek Betutu ini memiliki arti pengolahan daging yang dibakar dan dibalur dengan racikan bumbu base genep khas Bali dengan rempah pilihan.
Bumbu base genep sendiri merupakan bumbu pokok yang digunakan oleh banyak masyarakat Bali untuk memasak. Dengan menggunakan proses dan bahan tradisional, Bebek Betutu Ibu Ray ini menghasilkan aroma khas yang muncul dari pemanasan lemak yang menyatu dengan bumbu.
2. Iga Bakar Konro, dari Chef Juna Rorimpandey
Berasal dari tradisi Bugis dan Makassar, Iga Bakar Konro khas Makassar dihadirkan di Antarasa oleh Chef Juna. Kat Konro dalam bahasa Bugs adalah sapi. Meskipun begitu, dahulu bahan utama dari sop konro adalah daging kerbau.
Makanan ini disajikan dengan bumbu kacang khas Makassar, serta bawang goreng, dan kuah sop konro. Iga Bakar Konro ini dibuat dengan bahan rempah-rempah tradisional, sehingga hidangan ini menjadi salah satu warisan kuliner nusantara.
3. Tongseng Kambing, dari Chef Renatta Moeloek
Tongseng Kambing merupakan salah satu masakan khas Klego, Boyolali, Jawa Tengah. Kata Seng berasal dari Tongseng diambil dari kata oseng-oseng atau yang biasa disebut dengan tumis.
Pada awal mulanya, hidangan berkuah lezat ini terinspirasi oleh pedagang asal Timur Tengah pada abad ke-18. Sejak saat itu, banyak masyarakat Jawa Tengah menyukai olahan daging.
Salah satunya adalah memasak daging kambing yang diolah menjadi gulai. Kuah gulai kemudian dimasak dengan cara ditumis yang kemudian menjadi tongseng.
Masakan dengan kuah santan yang dihidangkan oleh Chef Renatta Moeloek ini memilki cita rasa yang menggiurkan, perpaduan rasa gurih, manis, dan pedas terasa dalam satu mangkuk.
Aulia Putriningtias
(FIR)