Jakarta: PT PP (Persero) Tbk atau PTPP melalui perusahaan afiliasinya yang bergerak dalam bidang pengelolaan rest area jalan tol, PT PP Sinergi Banjaratma menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan empat kementerian yang terdiri dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Perhubungan memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Rest Area KM 260 Banjaratma, Jawa Tengah.
“PTPP bangga dapat menjadi bagian yang turut mendukung program percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat pasca pandemi melalui kehadiran Rest Area KM 260 Banjaratma Heritage,” kata Direktur HCM & Strategi Korporasi PTPP Sinur Linda Gustina dalam keterangan tertulis, Minggu, 17 Juli 2022.
Kegiatan penandatanganan tersebut disusun disusun sesuai mandat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UKM, dimana dalam pasal 60 mengamanatkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan/atau badan usaha swasta wajib melakukan penyediaan tempat promosi dan pengembangan UMKM paling sedikit 30 persen total luas lahan area komersial, luas tempat perbelanjaan, dan/atau tempat promosi yang strategis pada infrastruktur publik.
Rest Area KM 260 Banjaratma dikelola PT PP Sinergi Banjaratma yang merupakan perusahaan afiliasi yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PTPP, PT PP Properti Tbk, dan perusahaan BUMN lainnya. Tak hanya menandatangani MoU, dalam rangkaian acara ini juga juga diresmikan Sentral Batik Indonesia yang ada di Rest Area KM 260B Banjaratma.
“PTPP berharap dapat terus mendukung dan menyukseskan program-program pemerintah lainnya terutama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. PTPP akan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pengelolaan rest area tersebut,” tuturnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan, Rest Area KM 260 Banjaratma dipilih lantaran memiliki pengelolaan yang saat ini dinilai sangat baik, sehingga lokasi tersebut menjadi role model bagi penyedia infrastruktur publik dalam memberikan ruang promosi kepada UMKM.
“Saya berterima kasih kepada pengelola Banjaratma ini karena sejak awal memberikan kemudahan bagi UMKM, terutama soal tarif. Bahkan pada awal pandemi covid-19, diberikan pembebasan sewa dengan keringanan hingga 50 persen,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, sebelum rest area ini dibangun seperti saat ini, situasinya lebih seperti bangunan yang terbengkalai. Namun setelah dibangun, Rest Area KM 260 Banjaratma menjelma menjadi destinasi wisata belanja dan kuliner.
“Sebelum dibangun sempat jadi rumah hantu, tapi sekarang sudah cantik sekali penataannya. Bahkan ke depan area ini akan diisi juga dengan seni pertunjukan hingga event-event menarik,” ucap Ganjar.
Rest Area KM 260 Banjaratma ini telah memiliki pelaku UMKM sebanyak 158 usaha atau hampir 100 persen tenant yang memenuhi ruang publik ini yang terdiri dari 130 UMKM dengan produk makanan, minuman, kerajinan, dan oleh-oleh serta 28 UMKM dengan produk fesyen pada Sentra Batik Indonesia.