Jombang: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi peternak mulai berdampak pada usaha kuliner di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Salah satunya kuliner khas rawon.
Kuliner rawon yang memakai bahan dasar daging sapi, kini mengalami penurunan jumlah pembeli hingga omzet. Sebab, mereka terpaksa memakai daging sapi impor dengan harga lebih mahal.
Salah satu usaha kuliner yang terkena imbas PMK yakni Rumah Makan Rosobo, yang berada Jalan Raya Mojoagung, Kademangan, Jombang. Dalam satu bulan terakhir mengaku harus memakai daging sapi impor sebagai bahan baku.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Daging impor yang saat ini dihargai sebesar Rp89 ribu per kilogramnya, terpaksa dipakai sebagai bahan baku rawon, karena dianggap bebas dari wabah PMK. Sementara daging lokal sehat yang dijual dengan harga Rp82 ribu per kilogramnya, kini mulai sulit dicari.
Baca: Disnak Tulungagung Ajukan Bantuan 25 Ribu Dosis Vaksin Ternak
“Ngambil daging impor dan lokal tapi yang bener bener sehat. Daging impor mahal sekitar Rp89 ribu perkilogram. Kalua lokal sekitar Rp82 Ribu per kilogram, tapi sulit carinya, keluh
Agus Rudiono, pengelola rumah makan rawon.
Tak hanya harus memakai daging impor, dampak PMK juga berimbas pada penurunan jumlah konsumen. Penurunan daya beli penikmat rawon, kini turun drastis hingga 30 persen sejak PMK mulai mewabah.
Menurut pemilik kuliner, sebelum PMK merebak, ia bisa menghabiskan daging sapi sebanyak satu kwintal lebih dalam kurun satu hari. Sementara, sejak PMK mulai mewabah, setiap hari ia hanya bisa menghabiskan daging sapi sebanyak 80 kilogram saja.
Sedangkan omset penjualan, kini juga turun drastis karena belanja bahan baku daging impor jauh lebih mahal dibanding daging lokal, belum lagi naiknya harga bumbu dapur terutama cabai hingga bawang merah.
“Dampak dari PMK kondisinya menurun 30 persen dari biasanya. Biasanya hari hari biasa saya bisa habis 1 kwintal 30 daging. Kini 80 kilogram saja. Sabtu minggu biasanya habis 3 kwintal kini tidak sampai 2 kwintal, ” ujarnya.
Di Kabupaten Jombang, data dari Dinas Peternakan setempat, ada 5. 432 Sapi yang terserang PMK. Dari jumlah itu, 2.710 sembuh. Kematian sebanyak 101 ekor dan Potong paksa 110 ekor.